Haduh.........pagi ini bener-bener pagi yang sangat 'crowded'! Well....memang pagi ku selalu crowded, dan terburu-buru. Harus cepet-cepet bangun, mencuci baju, antri mandi dan harus bergegas menuju kampus dan harus tiba di kelas sebelum dosen masuk. Dan kadang sarapan pun terabaikan. Hemm...itulah keseharian (baca: nasib) anak kos. Pagi-pagi sudah harus rebutan ember sama air buat nyuci. Siapa yang paling pagi bangun, itulah yang akan kebagian cukup air buat cuci baju dan mandi. Belum lagi klo ada anak kos yang mandinya lama! Entah di dalam luluran atau apalah gak tahu. Nungguin sampai manyun, atau malah sampe ketiduran lagi di depan pintu!
Untung saja pagi ini aku masih kebagian sedikit air buat mengguyur badan dan membilas nya, meskipun badan masih terasa lengket oleh sabun. Lumayan lah daripada tidak mandi samasekali. Lalu aku cepat-cepat naik ke kamar atas untuk bersiap berangkat kuliah; karena memang kos ku berlantai dua, dan kamar mandi berada di lantai bawah. Saat asyik berdandan, hape ku berdering. Kulirik layar hape ku. No hape yang tadi malam menelepon lagi!
Kali ini aku mengangkat telpon itu dengan ikhlas; karena aku penasaran juga siapa sebenernya cowok yang menelepon tadi malam. "Halo", kataku dengan nada wajar. "Lagi ngapain?", dia menjawab dengan ramah. "Ini, mau pergi ke kampus",kataku. "Oh, masih kuliah tho. Kuliah dimana?", tanya nya ingin tahu. "Di Sebelas Maret, emang kenapa?", jawabku mulai agak ketus. "Hehehe...ndak papa kok tanya aja, masak gak boleh", dia mencoba melucu. Aku tersenyum kecut. "Ah garing bener guyonanmu!", batinku. "Mau dianter kuliah nggak?", dia melanjutkan. "Dianter? Emang kamu mau nganter naik apa?, tanyaku dengan bodoh; udah tau dia di seberang telepon sana entah dimana dan aku disini. "Dianter pake kuda!, hahahahah...", dia terbahak. Dan entah mengapa kali ini aku bener-bener ikut tertawa. Lucu juga dia!
Sejak saat saat itu entah mengapa, setiap dia menelepon aku mengangkatnya dengan senang hati. Mengobrol kesana kemari, bercanda dan tertawa-tawa bersama. Dia memang mempunyai rasa humor yang tinggi, sehingga aku betah-betah saja mengobrol dengannya.
Dalam sehari bisa 3-4 kali dia menelepon, dengan durasi rata-rata 10-20 menit. Kadang menelepon dari hape atau kadang menelepon dari wartel (katanya sih...). Dan aku cuma heran saja, menelepon dari wartel ke hape selama itu, habis berapa duit coba!
Dan entah mengapa aku sama dia seperti sudah lama sekali berteman. Sungguh sangat aneh memang, karena aku tidak tahu siapa dia, dimana dia, bahkan namanya saja aku belum tahu. Sungguh bener-bener aneh. Tapi aku sangat menikmatinya.....